Sewaktu aku masih di SMU, aku mempunyai teman akrab yang ayahnya seorang pejabat tinggi di kantor pajak. Kami sering bolos sekolah berdua, dan kalau temanku ada yang mengganggu, aku selalu membelanya, karena aku kebetulan mempunyai ilmu bela diri sabuk hitam. Suka duka sering kami lalui bersama.
Singkat cerita, aku dan temanku naksir gadis adik kelas 1 SMU. Kemudian kami mempunyai rencana saling membantu untuk mendapatkan gadis incaran kami tersebut. Tetapi sayangnya sampai kami berdua lulus SMU, gadis incaran kami belum juga dapat kami miliki. Akhirnya kuputuskan untuk melupakan gadis impianku tersebut. Tetapi temanku masih bertekad untuk mendapatkan gadis incarannya sejak SMU, akhirnya aku pun membantu temanku untuk mendapatkan gadis tersebut. Kendala yang dialami oleh temanku adalah karena dia masih mempunyai kekasih sejak kelas 1 SMU. Tetapi aku mengatur siasat bagaimana caranya agar gadis incaran temanku itu dapat menjadi kekasihnya yang baru. Oh iya, nama temanku sebut saja Budi dan gadis incarannya bernama Ica.
Karena aku sering bertemu dengan Ica, akhirnya kami menjadi sangat akrab. Banyak teman-temanku mengira aku berpacaran dengan Ica, padahal aku menganggap Ica sebagai adikku sendiri. Karena kegigihanku, akhirnya Ica menaruh hati terhadap Budi teman akrabku. Budi memutuskan kekasihnya yang lama dan berpacaran dengan Ica. Tetapi tidak lama mereka berpacaran, Budi diberangkatkan orangtuanya ke Amerikauntuk Kuliah. Sebelum berangkat, Budi sempat berpesan kepadaku agar aku menjaga Ica. Akhirnya Budi dan Ica berpacaran jarak jauh, tetapi walaupun begitu mereka berpacaran hingga setahun lebih. Ketika itu aku sudah jarang bertemu dengan Ica, karena aku sangat sibuk dengan kegiatanku.